REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR - Ketua Kelompok Spesialis Penyu dan Kura-kura International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), Anders Rodhin, menyatakan sekitar 50 persen dari semua spesies penyu dan kura-kura di dunia berstatus terancam punah. Bahkan, di Asia, populasi yang terancam punah mencapai 80 persen.
“Penyu adalah kelompok hewan yang tingkat ancaman kepunahannya tertinggi di seluruh dunia,” ungkapnya saat menghadiri simposium internasional 'Konservasi Flora dan Fauna yang Terancam Punah' di kampus IPB Bogor, Senin (4/7).
Penyebab utama berkurangnya populasi penyu dan kura-kura akibat eksploitasi liar di alam. Penyu dan kura-kura ditangkap guna memenuhi kebutuhan daging untuk konsumsi, eksploitasi telurnya, penangkapan untuk obat, dan sebagai hewan peliharaan. “China merupakan negara dengan perdagangan komersial penyu terbesar di dunia,” lanjutnya.
Perdagangan penyu dari Asia menyebar hingga ke Afrika dan Amerika Utara. Dari 25 penyu paling terancam punah di dunia, sebanyak 17 jenis atau 68 persennya berasal dari Asia, yaitu enam jenis dari China dan empat jenis dari Indonesia.
Indonesia merupakan habitat bagi enam dari tujuh spesies penyu dunia. Diantaranya Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu pipih (Natator depressus), dan Penyu tempayan (Caretta caretta).
Perairan laut dan pantai Indonesia menjadi tempat bersarang penyu-penyu tersebut dan mencari sumber makanan. Laut Indonesia juga merupakan rute perpindahan yang selalu dilewati enam spesies penyu dunia, yaitu di persimpangan Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
0 komentar:
Posting Komentar